Pencemaran laut merupakan ancaman serius bagi kelangsungan hidup ekosistem laut. Dampak negatif dari pencemaran laut tidak hanya terjadi pada flora dan fauna di dalam laut, tetapi juga berdampak pada kehidupan manusia yang bergantung pada sumber daya laut.
Menurut Dr. Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, “Pencemaran laut telah menjadi masalah global yang perlu segera diatasi. Bukan hanya sampah plastik yang mencemari laut, tetapi juga limbah industri dan minyak yang merusak ekosistem laut.”
Salah satu contoh pencemaran laut yang sering kali terjadi adalah pembuangan limbah industri langsung ke laut tanpa proses pengolahan yang tepat. Hal ini dapat menyebabkan kematian massal pada biota laut dan juga mengancam keberlangsungan hidup manusia yang mengonsumsi ikan dan hasil laut lainnya.
Menurut data dari Greenpeace, sekitar 80% sampah plastik di laut berasal dari daratan, seperti pembuangan sampah plastik secara sembarangan di sungai yang kemudian mencapai laut. Hal ini menunjukkan pentingnya kesadaran dan tindakan bersama untuk mengurangi pencemaran laut.
Dalam upaya mengatasi pencemaran laut, diperlukan kerjasama antara pemerintah, industri, dan masyarakat. Penegakan hukum yang ketat terhadap pelaku pencemaran laut serta edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan laut dapat menjadi langkah awal dalam menjaga keberlangsungan ekosistem laut.
Dengan kesadaran dan tindakan bersama, kita dapat menjaga keberlanjutan ekosistem laut untuk generasi yang akan datang. Sebagaimana yang dikatakan oleh Sylvia Earle, ahli kelautan terkemuka, “Laut adalah sumber kehidupan bagi kita semua. Sudah saatnya kita bertanggung jawab dalam menjaga kelestariannya.” Semoga dengan kesadaran dan tindakan kita, pencemaran laut dapat diminimalisir demi keberlangsungan hidup ekosistem laut.